Kerna keterbiasaan itu,
Menyebabkan kita lupa,
Bagaimana ianya bermula,
Saat engkau mengenali aku,
Dan aku mengenali dirimu.
Kerna keterbiasaan itu,
Kita menjadi lupa,
Semua kisah kita,
Bagaimana engkau menyentuhi hatiku,
Dan bagaimana aku menyambut kasihmu.
Kerna keterbiasaan itu,
Kita menjadi lupa,
Mana letaknya lembut bicara,
Mana letaknya madah cinta.
Kerna keterbiasaan itu,
Kita menjadi lupa,
Terbitnya penghargaan.
Bila hadirnya perpisahan,
Kerna keterbiasaan itu,
Kita menjadi lupa,
Malapnya kebahagiaan,
Dikala kekalnya keperluan.
Kerna keterbiasaan itu,
Kita semakin merasa,
Jauhnya hati kita,
Walau hakikatnya di depan mata.
Dikala kekalnya keperluan.
Kerna keterbiasaan itu,
Kita semakin merasa,
Jauhnya hati kita,
Walau hakikatnya di depan mata.
Kerna keterbiasaan itu,
Kita menjadi lena,
Lalai dengan cinta dunia,
Jauh dari cintaNya.
Dan,
Kerna keterbiasaan itu,
Aku cuba untuk menjauh,
Buat menagih kembali,
Segala janji-janji.
Walau nampak aneh,
Aku takkan berkalih,
Walau nampak janggal,
Aku takkan menyangkal,
Kerna,
Jodoh itu letaknya di tangan Yang Kekal...
No comments:
Post a Comment